Senin, 26 Oktober 2009

Sekolah Alam Versus SD Inpres

Sekolah Alam Versus SD Inpres

Hakikat Pendidikan
Kita tahu bahwa ada banyak definisi pendidikan. Ini jelas menunjukkan bahwa pendidikan dipandang sebagai hal yang sangat penting, sehingga banyak pihak yang merasa perlu untuk memberikan definisi -- pengertian atau memaknainya.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Secara singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.
Namun, Praktek pendidikan justru menghasilkan “manusia mesin”, karena proses pendidikan tidak untuk menuntut pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya, melainkan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa yang menekankan pada aspek kognitif peserta didik.
Pendidikan Alternatif
Gambaran Pendidikan ini menimbulkan keinginan berbagai kalangan untuk mendesain suatu pendidikan alternatif. Ada yang bertujuan murni untuk memperbaiki pendidikan ada juga yang mengambil untung dengan membuka usaha sekolah alternatif.
Menurut wikipedia, pendidikan alternatif adalah istilah yang dipakai untuk semua bentuk pendidikan yang tidak tradisional (untuk semua usia dan tingkatan pendidikan). Termasuk bentuk pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus dan bentuk pendidikan untuk semua kalangan yang mengaplikasikan filosofi dan atau metode yang alternatif.
Defenisi pendidikan alternatif tersebut membuat setiap lembaga atau yayasan sah-sah saja mengatakan bahwa sekolah mereka alternatif, karena penampakannya telah didesain berbeda dari sekolah konvensional biasa. Orangtua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan bermutu rela membayar mahal untuk harga bersekolah yang alternatif. Padahal jika ditilik lebih kedalam, banyak “sekolah alternatif” mahal itu memiliki ideologi, filosofi, metode yang sama atau bahkan masih mencontek kurikulum tradisional yang dikeluarkan oleh departemen Pendidikan Nasional. Sekolah menjadi lebih menjual karena iming-iming bahwa kurikulum mereka merupakan hasil ramuan kurikulum Nasional, Kurikulum british dan kurikulum Amerika.
Sekolah Alam VS SDN 002 Kuala Terusan
Sekolah alam merupakan salah satu jenis pendidikan alternatif yang lagi marak dibicarakan di Indonesia saat ini. Sekolah alam mendadak menjadi trend baru pendidikan alternatif, harga mahal hal yang biasa untuk mendapatkan mutu dari sekolah bermutu ini, mungkin begitu pendapat sebagian orangtua yang berduit. Saya tidak menolak, sekolah alam jika dilihat sekilas memang sangat alternatif,
namun perlukah mengeluarkan harga sangat mahal untuk bersekolah agar anak-anak semakin dekat dengan alam.
4 tahun yang lalu, apa yang ditawarkan oleh sekolah alam telah saya temukan dengan harga yang sangat murah sehingga setiap orang bisa bersekolah disitu. SD yang bernama SDN 002 Kuala Terusan ini adalah kajian penelitian Saya di tahun 2003.
Sekolah Alam didirikan dengan keinginan untuk mengubah paradigma bahwa sekolah yang berkualitas selalu mahal. Untuk mengubah hal tersebut diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, tidak bergantung pada alat peraga yang relatif mahal, tetapi mengacu pada alam sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sedangkan SDN 002 Kuala Terusan tidak pernah menjanjikan kualitas, namun menjanjikan biaya yang sangat terjangkau bagi setiap siswa. Alam sekitar dapat digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan tempat tumbuh kembang siswa (alam sebagai alat peraga bukanlah hal yang dibuat atau direncanakan, alam yang dipakai sepenuhnya telah tersedia tanpa sengaja didesain oleh manusia). Sekolah ini ada karena keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka, sekurang-kurangnya anak mereka mengerti baca tulis. Sekolah Alam dan SD 002 Kuala terusan sama-sama menjanjikan biaya yang terjangkau.
Pada Sekolah Alam, Setiap siswa dikenai biaya pendaftaran Rp. 6.000.000, biaya daftar ulang setiap tahun Rp.1.500.000 dan biaya setiap bulan Rp.450.000 (Pada tahun ajaran 2006-2007). SDN 002 Kuala Terusan dengan biaya pendaftaran Rp. 75.000, biaya setiap tahun berupa sumbangan sukarela, biaya setiap bulan Rp.7.500 (tahun ajaran 2003/2004). Jika bandingkan keadaan ekonomi keluarga Indonesia saat ini, tentu kita sepakat SDN 002 Kuala Terusan adalah Sekolah Dasar yang benar-benar terjangkau, lantas bagaimana dengan sekolah alam ? terjangkau untuk siapakah sekolah alam ini? Sebandingkah kualitas yang diberikan dengan biaya yang ‘terjangkau’ ini ?
Tenaga pengajar sekolah alam merupakan lulusan PTN yang diharapkan memiliki wawasan pendidikan dan wawasan lingkungan. Memiliki akhlaq yang baik, cinta anak-anak, kreatif dan inovatif, mempunyai kompetensi dalam bahasa dan dapat menjadi fasilitator yang baik adalah kompetensi yang harus dimiliki. Tenaga pengajar yang dinilai berkualitas ini tentu diperhatikan kesejahteraan hidupnya, gaji yang cukup dan pasti diterima setiap bulan, berbagai tunjangan kesejahteraan. Guru SDN 002 Kuala Terusan adalah lulusan sekolah pendidikan guru (SPG) sederajat bahkan hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan jumlah yang sangat terbatas, tidak ada persyaratan khusus/ kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru. Kedua sekolah ini memiliki kriteria guru yang sangat berbeda dan hal ini akan sangat memperngaruhi keberlangsungan proses belajar mengajar di kedua Sekolah.
Fasilitas yang ditawarkan sekolah alam adalah luas tanah : 6900 m2, saung kelas : 7 bangunan saung dengan 14 lokal belajar, saung kantor besar, lahan play ground, lahan kebun dan ternak, fasilitas out bound, lapangan rumput, empang, rumah pohon, masjid, recycle stuff room. SDN 002 Kuala Terusan memiliki 5 ruangan kelas, 4 kelas dipakai untuk kelas 1-6, 1 kelas untuk ruang guru dan kepala sekolah, lapangan yang sangat luas, seluruh fasilitas desa ( Masjid, sungai, empang, ladang, aula desa, perumahan penduduk). Semua yang terdapat di desa dapat dimanfaatkan oleh sekolah, karena tidak ada pemisahan yang jelas tentang areal sekolah.
Sekolah alam menekankan bahwa siswa bukan belajar untuk mengejar nilai, tetapi mereka belajar untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penyampaian pembelajaran, 70% kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam merupakan outdoor activity dan 30% lainnya adalah indoor activity. Materi pembelajaran disampaikan secara active dan fun. Bagaimana tujuan tersebut diterapkan disekolah alam ?
Tanpa tujuan tertulis seperti itu, SD Inpres langsung pada penerapannya. Sekolah dimulai pukul: 08.00, jika cuaca bersahabat. Diskusi kelas dimulai jika guru bersekolah atau hanya bermain dikelas sambil mendengarkan penjelasan teman. Jika tidak ada tugas dari guru, maka seharian penuh kita hanya akan berolahraga seperti: lari, sepak bola, bola kasti, senam atau bermain permainan lokal seperti pecah piring, patuk lele, cakbur atau galah panjang.
Jenis tanah merah yang apabila turun hujan membuat tanah basah dangat lembek, kaki kami akan terbenam sampai lutut (kaki siswa SD kelas 3), sekolah dimulai jam 9 pagi dan biasanya kita bertemu hanya untuk bermain-main saja.
Sebagian besar siswa SD Inpres adalah petani sekaligus pekerja harian di perkebunan sawit, orangtua bekerja dari pagi sampai sore, hal ini membuat siswa ynag memiliki adik bayi diperbolehkan membawa adiknya yang masih balita itu untuk dijaga di sekolah, biasanya jika adik bayi tidur maka akan dibaringkan dimeja yang dibuat bersusun di belakang kelas untuk beberapa balita.
Jika tidak ada kegiatan lagi di sekolah, Siswa biasanya pergi menangkap belalang atau mencari sarang burung untuk diambil telurnya atau menangkap kumbang dan diikat kepalanya dengan benang, jika musim layang-layang, Siswa akan membawa layang-layang ke sekolah dan bermain layang-layang
sepulang sekolah di lapangan desa. Semua kegiatan tersebut dilakukan oleh laki-laki mapun perempuan tanpa memandang jenis kelamin mereka.
Sore hari setelah selesai mandi, pada siswa bertemu kembali untuk bermain atau bercerita, atau memancing atau bermain permainan yang tidak terlalu mengeluarkan keringat seperti bermain gambar, karet yeye atau menonton bersama (listrik belum masuk desa, masih sedikit yang memiliki Tv hitam putih).
Jika dilihat dari pengertian pendidikan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya. Sekolah Dasar Inpres telah dan selalu melakukan interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya. Bagaimana dengan Sekolah alam?
Lalu apakah yang membedakan pendidikan alternatif sekolah alam dan SD Inpres ? hanya biaya barangkali.



Efrata Tampubolon

Aktivis Pendidikan


sumber : psikopend.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar